Tampilkan postingan dengan label cemilan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cemilan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 Agustus 2010

Membuat Usaha Kursus Masak

Untuk membuka sebuah tempat pelatihan ataupun kursus masak, hal yang harus dipersiapkan antara lain tempat/ ruangan yang memadai untuk dijadikan kelas belajar dan praktik memasak. Kemudian sebagai trainer memasak, harusnya Anda juga memperkaya ilmu dan pengetahuan tentang memasak serta seluk-beluk yang terkait di dalamnya. Setelah itu, peralatan masak yang ada juga harus memadai untuk praktik memasak dan resep-resep andalan yang akan diajarkan. Bahan-bahan untuk keperluan latihan memasak tersebut juga harus dipersiapkan. Hal berikutnya adalah menyusun modul atau silabus sederhana tentang dunia masak-memasak, resep masakan atau kue, dan sebagainya untuk dijadikan hand out bagi para peserta kursus. Tidak lupa juga, menyusun jadwal kelas memasak agar teratur kursus memasaknya.

Hambatan yang nantinya akan ditemui ketika terjuan dalam dunia usaha ini antara lain:

1. Kesibukan ibu-ibu atau wanita sehari-hari, baik mengurus rumah tangga, mengantar anak-anak sekolah, dll.

2. Ada anggapan atau pemikiran bahwa memasak dapat dipelajari sendiri melalui buku-buku atau membaca majalah, jadi mereka tidak perlu mengikuti kursus.

3. Perbedaan kecepatan peserta dalam menangkap matei kursus dan praktik. Sehingga harus ada semacam pendekatan personal agar jalannya kursus tidak kaku dan lebih familiar.

Setelah semua hal itu dipersiapkan, tentunya dalam menjalankan usaha juga harus ada strategi bisnisnya. Strategi yang paling utama adalah promosi. Promosi menjadi hal yang paling penting untuk memperkenalkan usaha Anda tersebut kepada khalayak luas. Setelah mendapatkan peserta, maka Anda juga harus melakukan minimal demo memasak dihadapan peserta langsung, hal itu bertujuan untuk menarik minat dan agar mereka juga percaya dengan kemampuan tempat usaha Anda. Dan yang paling sensitif juga adalah masalah biaya kursus. Pasanglah biaya yang terjangkau agar usaha kursus Anda bisa diikuti semua kalangan.

Sumber: Dari Berbagai Sumber

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan : Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia

Pola Makan Selama Bulan Puasa

Puasa Ramadhan sebagai ibadah banyak manfaatnya bagi kesehatan. Supaya kedua tujuan itu dapat tercapai, perlu pengaturan pola makan secara khusus. Hal ini terutama pada pengaturan asupan gizi saat berbuka dan sahur.

Hindari es & balas dendam

Selama berpuasa terjadi perubahan pola makan dari tiga kali menjadi dua kali sehari dengan jadwal juga berubah. Perubahan frekuensi makan ini akan menurunkan jumlah zat gizi yang masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, dalam seminggu pertama umumnya akan terjadi penurunan berat badan karena tubuh belum terbiasa dengan pola makan baru. Dalam minggu-minggu berikutnya, tubuh dapat beradaptasi terhadap perubahan.Pada saat berbuka sebaiknya tidak makan dan minum terlampau banyak sebagai tindakan “balas dendam”. Langsung makan makanan berat justru akan membebani kerja lambung yang sudah dibiarkan istirahat sekitar 13 jam. Untuk berbuka puasa, umumnya kita memulai dengan makanan manis-manis, mengikuti sunah Nabi, dengan tujuan agar tubuh segera mendapatkan glukosa untuk menormalkan gula darah yang menurun selama 13 jam berpuasa.
Hindari minum minuman dingin atau yang dicampur es saat berbuka. Es dapat menahan rasa lapar sehingga hidangan lain yang lebih bergizi tidak dapat disantap. Akibatnya, hal itu akan mengurangi asupan zat gizi yang sangat diperlukan tubuh untuk memulihkan stamina. Pada saat sahur tidak disarankan mengonsumsi makanan dan minuman secara berlebihan dengan tujuan menabung makanan. Konsumsi berlebihan justru memperburuk kondisi tubuh pada siang hari

Konsumsi cairan dan olahraga

Selama berpuasa, aturlah agar air yang diminum tetap sekitar 8 gelas per hari, seperti pada hari biasa. Caranya: minumlah 2 gelas pada saat berbuka, 4 gelas setelah shalat tarawih hingga menjelang tidur, 1 gelas saat bangun tidur untuk sahur, dan 1-2 gelas lagi setelah sahur menjelang imsak. Alternatif waktu terbaik untuk olahraga bukan menjelang waktu berbuka karena kondisi gula darah sudah mendekati ambang di bawah 60 mg/dl. Saat yang paling tepat dan lebih rasional untuk berolahraga adalah seusai salat tarawih. Jenis olahraga sebaiknya yang ringan-ringan saja

Sumber kompas.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan : Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia