Kisah ini sengaja diangkat kembali untuk mengingatkan kepada para clubbers bagaimana Hugo’s Cafe Jogja bisa berdiri dan selalu memberikan entertainment yang selalu unik, different dan up to date bagi perkembangan dance scene kota Jogja. Dan tak lupa juga kisah ini ditulis untuk mengenang flashback 4 tahun perjalanan Hugo’s Café Jogja kebelakang….
Maret 2003
Sebenarnya saat itu Kami sedang merencanakan untuk membuka cabang di Semarang, dalam perjalanan menuju Semarang, iseng-iseng Kami menerima ajakan untuk main-main atau bahasa kerennya hang out sejenak di kota Jogja sekalian melihat-lihat perkembangan dance scene music kota Jogja. Saat itu, Kami sempat mengunjungi dua buah café dan Kami melihat bahwa pengunjung di café tersebut masih mengikuti pola clubbing gaya lama, yaitu clubbing dengan duduk tenang, nonton band dan ditemani oleh segelas soft drink atau bir…Spontan Kami berpikir ‘kok Jogja masih kayak gini yach? Waahh, kayaknya kalo kita masuk Jogja kita bakal bisa jadi kok’…Dari situlah Kami terus berpikir dan menganggap bahwa peluang itu tidak boleh disia-siakan! Akhirnya dari rencana awal yang tadinya bakal semalam saja di Jogja malah berlanjut jadi beberapa hari karena Kami bermaksud untuk mulai hunting lokasi. Lokasi yang pertama yang Kami dapat adalah di basement sebuah Department Store di Jl. Solo, tempatnya sich lumayan gede, Cuma roof-nya pendek banget, bentuknya aneh pula! Tapi ternyata itu satu-satunya tempat yang kita bisa dapat dan akhirnya Kami putuskan untuk mengambil tempat tersebut. Karena management building tersebut ada di Jakarta, so, Kami harus berangkat ke Jakarta. Udah capek-capek ke Jakarta ternyata penawaran harganya wuoooooowww..gak masuk blas! Langsung kami nge-drop banget dan Kami pikir Jogja emang belum rejeki Kami…
April 2003
Tanpa diduga, Kami mendapat tawaran dari Sheraton Mustika Hotel di lokasi Mini Malioboro, setelah melalui proses yang tidak terlalu sulit akhirnya tercapailah kesepakatan bahwa tempat tersebut akan jadi Hugo’s Café cabang kedua. Maka langsung dimulailah proses pembangunan dan berdasarkan instruksi dari pemilik gedung, Hugo’s harus dibuka tanggal 15 Juli, kalo telat berarti harus mundur sampai tahun depan karena itu salah satu hari baik di tahun 2003..Hanya dalam waktu tiga bulan Hugo’s harus udah jadi, dag..dig..dug..hati Kami saat itu, Hugo’s harus jadi padahal kjondisi bangunan saat itu bener-bener beraaattt…
Mei 2003
Pembangunan masih berjalan sekitar 30 %, padahal bulan Mei udah mau habis, gimana gak grogi en sport jantung..sementara aktivitas promosi kami jalankan terus dan Sumpah! Kami tidak pernah bagi-bagi brosur di outlet manapun di Jogja sebagaimana yang dituduhkan sampai saat ini, buat apa?Kami tahu bagaimana tata cara dan etika di dunia entertaint karena Kami sudah berkecimpung di dalamnya selama bertahun-tahun lamanya. Kami tidak akan sebodoh dan sepicik itu. Tapi yang benar adalah memang Kami dugem di beberapa tempat beramai-ramai dengan rambut kuning yang saat itu masih jadi style Kami. Tapi apa salahnya??? Wong Kami cuma mau dugem, bayar dan gak promosi apa-apa kok…Iya kan??
Juni 2003
Saat pembangunan Hugo’s lagi kenceng-kencengnya, tiba-tiba Kami harus berhenti karena Mini Malioboro dipakai buat acara oleh pihak Sheraton, duuuhh..rasanya jadi semakin grogi..tapi syukur udah lumayan sih karena pembangunan udah selesai sekitar 70%.
Juli 2003
Terpaksa break lagi untuk empat hari sampai tanggal 10, sebenarnya semua equipment udah masuk, tapi kursi dan meja belum jadi. Rasanya bener-bener makin mendebarkan. Sisa 4 hari untuk pembangunan dan Kami masih harus menyiapkan banyak hal untuk grand opening dan kami denger saat itu ada sebuah acara tandingan yang dibuat bareng dengan grand opening Hugo’s. Kami pun bingung, kenapa harus seperti itu? Kami emang denger banyak suara-suara gak enak tentang Kami, tapi hanya Tuhan lah yang tahu bahwa Kami tidak pernah berbuat jelek ataupun terkutuk dan niat Kami hanya sekedar ingin meramaikan dunia hiburan malam di Jogja dan yang bikin kami kaget karena dari pengalaman Kami selama ini di Surabaya, biasanaya semua pada saling kompak, pinjem-pinjeman minuman jika yang satu kehabisan, buat party rame-rame, saling meng-informjadwal party biar gak tubrukan, dll.dll…tapi yach seklai lagi, namanya orang baru, kami hanya pasrah tapi tekad kami makin kuat untuk membuktikan bahwa Kami bisa…
Masih di bulan ini juga, ada kejadian lucu saat Kami datang ke beberapa supplier, mereka sempat meng-under estimatekan Kami dengan target-target Kami, tapi untungnya Kami bisa yakinkan mereka akhirnya (dan dikemudian hari ternyata apa yang Kami janjikan kepada mereka terbukti juga)
15 Juli 2003
1800-an orang datang ke grand opening Hugo’s Café Jogja, dan mohon maaf saat itu kami sempat menolak 500an tamu yang datang karena tempat sudah tidak bisa menampung lagi, party yang bener-bener heboh!!! Padahal saat itu ada party-party lain di seluruh Jogja! Serunya lagi, masih sempat ada adegan mati lampu sampai 4 kali! Bikin pucet plus deg-degan pastinya!
15 Juli 2010
7 tahun telah kami lalui dengan sukses! Banyak seklai event-event yang digelar Hugo’s Café Jogja yang memang bener-bener unik dan fresh!
Terima kasih atas semua dukungan berbagai pihak selama tujuh tahun ini dan semoga tahun-tahun mendatang kami dapat melakukan yang lebih baik untuk anda semua.
sumber: hugo's cafe
Lihat Juga:
restaurant
restoran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar